Agung Firman Sampurna, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), menekankan pentingnya peningkatan jumlah pelatih berkualitas untuk mendukung kemajuan bulu tangkis Indonesia. Selain fokus pada pembinaan atlet, Agung menyatakan perlunya inovasi dalam pelatihan pelatih guna memperkuat prestasi nasional di cabang olahraga ini.
Agung menyampaikan pandangannya saat kunjungannya ke Kantor B-Universe di Kawasan PIK 2 pada Selasa, 25 Juni 2024. Ia menilai bahwa meskipun pembinaan atlet di Indonesia dari level klub hingga pelatnas sudah berjalan baik, evaluasi lebih lanjut tetap diperlukan. Untuk mendukung perkembangan positif ekosistem bulu tangkis Tanah Air, perlu peningkatan jumlah dan kualitas pelatih, terutama mengingat peningkatan jumlah atlet berbakat.
Selain itu, Agung menegaskan pentingnya pendirian akademi pelatih oleh kepengurusan PBSI selanjutnya sebagai respons terhadap tantangan di mana pelatih-pelatih lokal banyak diminati oleh negara lain, sementara jumlah pelatih di dalam negeri belum memadai.
Agung juga memberikan contoh beberapa pelatih Indonesia yang sukses di luar negeri, seperti Nova Widianto yang kini melatih di Malaysia, Flandy Limpele yang berprestasi di India, dan Muamar Qadafi yang membawa Kevin Cordon dari Guatemala mencapai semifinal Olimpiade Tokyo 2020. Meskipun mengakui kompetensi positif dari pelatih-pelatih ini, Agung menekankan pentingnya kesesuaian antara pelatih dan atlet untuk kepentingan nasional.
Lebih lanjut, Agung menjelaskan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 4.000 klub dengan total 75.000 atlet, menekankan pentingnya keberadaan pelatih berkualitas untuk meningkatkan pembinaan atlet secara menyeluruh.
Agenda ke depan PP PBSI termasuk penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) di Surabaya pada 9-11 Agustus 2024, yang akan menandai berakhirnya masa kepengurusan 2020-2024. Melalui kepengurusan baru PBSI, Agung berharap untuk terus melakukan inovasi, termasuk pendirian akademi pelatih, demi meningkatkan ekosistem bulu tangkis Indonesia ke depan.